Pulau Sumatera merupakan salah satu pulau di
Indonesia yang dilalui oleh
pertemuan dua
lempeng tektonik yaitu Lempeng Eurasia dan
Lempeng Indo-Australia
sehingga menyebabkan
sering terjadinya gempa bumi dan menimbulkan
daerah
potensi panas bumi. Pulau Sumatera
memiliki potensi sumber panas bumi sampai
13.470 MW dan merupakan potensi terbesar
dibandingkan dengan pulau-pulau yang
lain
(Kementrian Energi Sumber Daya Mineral, 2011).
Potensi sumber air panas bumi yang besar ini
kurang disadari, salah satunya
adalah sumber
air panas yang terdapat di Kabupaten
Simalungun yang merupakan
bagian dari
wilayah pada posisi silang di kawasan Palung
Pasifik Barat yang secara
geografis terletak
diantara02°36’-03°18’ Lintang Utara dan 98°32’-99°35’
Bujur Timur (Badan Pusat Statistik Simalungun, 2014).
Salah satu sumber air panas yang
terdapat di Kabupaten Simalungun yakni Kawah Putih Tinggi Raja tepatnya berada di
Kecamatan Silau Kahean, Desa Dolok Marawa. Sumber panas bumi berada pada
jarak 500 meter dari rumah penduduk.
Desa Dolok Marawa merupakan daerah yang berada di daerah aliran sumber
panas bumi. Hal ini dapat dilihat pada peta geologi yang diperoleh dari Departemen
Pertambangan dan Energi (1982) yang menyatakan bahwa Dolok Marawa merupakan
daerah yang terdiri dari batuan gunung api yang menjadi salah satu faktor munculnya
12 manifestasi panas bumi.
Berdasarkan pengakuan dari masyarakat setempat, air panas
yang muncul umumnya masih dimanfaatkan hanya sebagai objek wisata saja
sedangkan untuk prospek terkait dengan pengembangan sumber energi panas bumi belum dikaji
secara matang.
Dengan melihat potensi yang ada pada daerah panas bumi tersebut,
maka perlu dikembangkan agar lebih bermanfaat.