Wavy Tail
Desa Dolok Marawa
Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Indonesia.

Profil Desa

Dolok Marawa

Produk Desa Dolok Marawa

Ada 3 Keunggulan diDesa Dolok Marawa ini yang menjadi produk destinasi andalan Desa

Objek Wisata Air Panas

Desa Dolok Marawa CA Tinggi Raja Simalungun

Objek Wisata Kawah Salju

Desa Dolok Marawa CA Tinggi Raja Simalungun

Sumber

Panas Bumi

Sejarah Desa

Bagai mutiara dalam lumpur. Itulah ungkapan yang paling tepat untuk menggambarkan keindahan Pemandian Air Panas/Kawah Putih Tinggi Raja. Terletak di Desa Dolok Marawa tempat pemandian Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean yang berada di ujung pelosok Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. Berada di tengah-tengah kawasan hutan lindung, terdapat pesona bukit kapur seputih salju dengan danau air panas berwarna biru kehijauan.Tinggi Raja menjadi salah satu Cagar Alam yang mulai eksis kembali setelah sempat hilang dari daftar kunjungan wisatawan. Tinggi Raja adalah tempat dimana terdapat mata air asli air panas yang membentuk bukit kapur dari belerang yang mengeras.

  • Sejarah

    Tinggi Raja

    Konon pada zaman dahulu daerah Dolok tinggi Raja di pimpin oleh seorang raja yang mempunyai ratusan jabalon (pelayan perempuan dan laki-laki). Sang raja memiliki putri yang cantik. Karena kecantikannya sang putri tidak diijinkan untuk bersosialisasi dengan orang lain kecuali dengan pelayan. Putri tersebut menjadi manja, apapun yang diminta pasti dikabulkan oleh orangtuanya. Ketika musim tanam tiba, sudah menjadi kebiasaan bagi raja dan pelayan-pelayannya menghabiskan waktu untuk menanam padi. Mereka bekerja pada sore hari dan sebelumnya mengadakan pesta. Saat pesta, mereka dapat bernyanyi dan menari bersama gadis-gadis cantik di desa. Sementara itu putri raja tersebut hanya tinggal di istana dengan nenek dan pelayannya. Dia dikurung selama dua hari dan merasa kesepian sambil terus menangis. Kemudian sang putri melepaskan seekor burung dari kandang dan menulis pesan pada ayahnya dan meletakkan surat tersebut pada salah satu kaki burung. Meski kesepian neneknya berusaha menghibur dan menyuruh pelayan membuat suatu pesta besar dan mengundang semua pemuda desa. Mereka semua sangat senang, bernyanyi, menari bersama.

  • Pelayan

    Raja

    Pada pagi harinya sebelum menanam padi (matidah) raja menyuruh pelayan-pelayannya menyediakan makanan untuk ibunya. Raja memilihkan daging dan membungkusnya sendiri karena dia tahu daging adalah makanan kesukaan ibunya. Kemudian beberapa pelayan (jabolon) meninggalkan istana. Dalam perjalanan mereka membuka bungkusan dari raja yang akan diberikan kepada ibunya. Lalu pelayan tersebut memakan semua makanan dan membungkus sisanya untuk diberikan kepada putri raja dan neneknya. Ketika para pelayan tiba sang nenek sangat senang menyambut para pelayan sambil membuka bungkusan. Sayangnya saat dibuka isi bungkusan ternyata tinggal tulang-tulang (holi-holi). Sang nenek dan putri raja merasa terpukul. Mereka tidak menduga bahwa raja sanggup memberikan penghinaan yang sedemikian besar.

  • Marahnya

    Ibu Raja

    Melihat kejadian tersebut para dayang-dayang diam terpaku terbawa arus perasaan dan pikiran masing-masing disertai deraian air mata. Akhirnya sang nenek bersama cucunya mengajak para tamu istana untuk bernyanyi seolah-olah bergembira menerima kiriman dari raja. Pesta semakin meriah dan tidak terkendali. Sang putri merasa bebas menari berganti-ganti dengan setiap pemuda yang mulai brutal dan berpelukan. Saat bernyanyi tanpa diiringi musik diikuti oleh gerakan-gerakan aneh dengan syair lagu yang monoton, “manong-nong Tinggi Raja (tenggelam tinggi raja)” yang diulang berkali-kali dan di ikuti oleh seluruh dayang-dayang dan pemuda serta kucing-kucing istana. Sambil bernyanyi sang putri berteriak-teriak menyumpahi dan mengutuk sang raja.

  • Terbentuknya

    Tinggi Raja

    Kegiatan aneh ini berlangsung sepanjang malam tanpa mereka sadari menjelang dini hari di sekitar istana bermunculan mata air panas dan belerang yang sangat banyak. Akhirnya istana beserta seluruh penghuninya tenggelam ke kolam air panas dan belerang. Sementara raja dan permaisuri serta seluruh rakyat masih melanjutkan kegiatan bertanam. Pada saat istirahat, sang raja dikagetkan dengan kicauan seekor burung yang sangat dia kenal suaranya yang mendirikan bulu roma sang raja. Dengan serta merta sang raja memerintahkan untuk pulang. Setelah sampai di kawasan istana, sang raja terkejut melihat istananya lenyap. Yang ada hanya lautan air panas dan belerang. Sang raja bersama permaisurinya berusaha menemukan sang putri dan ibunda tercinta. Mereka masuk ke dalam air panas dan belerang akhirnya sang raja dan permaisuri serta pengawal akhirnya turut lenyap di dalam air panas tersebut. (sumber : facebook Dolok Tinggi Raja )

  • Obyek wisata ini belum terekplorasi dengan baik, berada di tengah-tengah kawasan hutan pohon yang tinggi-tinggi membuat obyek wisata ini belum sangat dikenal. Kawah Putih Tinggi Raja yang terdapat di cagar alam seluas 176 hektare dan memliki lahan kawah seluas 4 hektare ini bagai mutiara di dalam lumpur. Tidak dapat dipercaya di tengah-tengah lebatnya hutan dan jalan untuk menuju kawah yang tidak begitu mulus terdapat keindahan yang mengagumkan, pengunjung pun akan dibuat terpesona dengan keindahan bukit putih kapur dan aliran air panas yang keindahanya menyerupai putih salju.


Pemerintahan

Desa Dolok Marawa

Bupati

Nama : DR.Jopinus Ramli Saragih,SH,MM

TTL : Medan, 10 November 1968

Pasangan: Erunita Anggraini Tarigan (m. 2003)

Partai politik: Partai Demokrat

Usia : 49 tahun

Wakil Bupati

Nama : Ir.Amran Sinaga,M.Si

TTL : Marihat, 2 Oktober 1960

Alamat : Jl.Asahan KM 13 Huta III

Pasangan : Nurita Damanik,S.Pd

Usia : 55 tahun

Sekretaris

Nama : Drs.Gideon Purba,M.Si

Status : Berkeluarga

Alamat : Pematang Siantar

Partai politik : Partai Demokrat

Bekerja Di Pemkab Simalungun

Pangulu/Kep.Desa


Juni Erwanda Purba

Pasangan: Boru Purba

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewargaan : Indonesia


Development

Our Team :)

Ruben
Manurung

Development

Raissa Situmorang

Development

Feny
Simanjuntak

Development

Amri Simanjuntak

Development

Kontak Desa

Berikan Tanggapan