Pelaku Pungli di Objek Wisata Kawah Putih Tinggi Raja Diamankan Polisi



Simalungun, hetanews.com - Berniat mencari rezeki dengan memanfaat moment hari libur di lokasi wisata cagar alam Kawah Putih Tinggi Raja, 2 orang warga Nagori Dolok Marawah, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun ini malah jadi berurusan dengan pihak Polsek Silau Kahean karena ulahnya. Dengan memanfaatkan ramainya pengunjung yang mendatangi lokasi objek wisata di Kecamatan Silau Kaheann itu,Sukiman Damanik (35) dan Bernat Saragih (38)nekad melakukan aksi pungutan liar (pungli). Pengutipan dilakukan keduanya terhadap pengunjung dan kendaraan yang hendak memasuki kawasan objek wisata air tersebut. Aksi kedua orang ini diketahui saat personil Polsek Silau Kahean yang dipimpin Kanit Reskrim Ipda VJ Purba melakukan patroli bersama Camat Silau Kahean Jansimeon Sipayung, Selasa (27/6/2017).

Keduanya ditemukan melakukan pungli dengan berpura-pura menimbun jalan dengan tanah. Lalu meminta sejumlah uang terhadap pengunjung dan kendaraan yang hendak memasuki kawasan objek wisata air tersebut. Personil Polsek bersama Camat langsung mengamankan kedua orang tersebut dan melakukan pembinaan agar tidak mengulangi perbutannya lagi.










Cagar Alam Dolok Tinggi Raja Diusulkan Sebagai Lokasi Wisata



Simalungun, hetanews.com - Cagar Alam Dolok Tinggi Raja atau biasa disebut Kawah
Biru berlokasi di Desa Dolok Marawa Kecamatan Silou Kahean, Kabupaten Simalungun.
Meskipun bukan lokasi wisata, namun tempat itu sering dikunjung para pengunjung
baik dari Kabupaten Simalungun maupun luar daerah seperti Medan, Kabupaten
Deliserdang, Serdang Bedagai, Kota Tebingtinggi dan Siantar. Para pengunjung
yang datang ingin menikmati suasana di Kawah Biru. Selain itu ada juga air belerang di
lokasi itu untuk kesehatan kulit. Namun akhir - akhir ini kondisi lokasi yang berada di
kawasan hutan itu kotor akibat banyaknya sampah berserakan dibuang para
pengunjung. Kondisi ini mengundang keprihatinan dari Forum Peduli Cagar Budaya dan
Pariwisata Simalungun (Forcabups) dan Patunggung Simalungun. Bertempat di lokasi
Dolok Tinggi Raja, Forcabups dan Patunggung Simalungun bersama warga setempat
melakukan kerja bhakti mengumpulkan sampah, Minggu (10/4/2016). Puluhan plastik
sampah berukuran besar disediakan untuk menyisir sampah berserakan di lokasi yang
berada dibawah pengawasan Kementrian Kehutanan (Kemenhut) Dirjen Perlindungan
Hutan dan Konservasi Alam dengan luas 167 hektar. Ketua Forcabups Jordi Purba,
pihaknya sengaja datang ke lokasi ini karena melihat banyaknya sampah berserakan di
lokasi tersebut dan sebagai bentuk kepedulian pihaknya bersama warga melakukan
ketja bhakti memungut sampah. Kita ingin memberikan pembelajaran pada semua pihak dan pengunjung untuk menjaga kebersihan di lokasi ini. Aksi ini juga sebagai bentuk dukungan agar lokasi itu dijadikan objek wisata, paparnya. Aksi kerja bakti pengumpulan sampah yang berserakan di lokasi Dolok Tinggi Raja atau Kawah Biru. (foto : Jansen Siahaan) Jordi menuturkan, potensi wisata di Dolok Tinggi Raja cukup berpotensi dan lebih bagus dibandingkan di daerah lainnya. Menurutnya, jika diperbandingankan dengan lokasi yanh sama di Turki, maka dapat disejajarkan dengan Dolok Tinggi Raja. Namun karena ini cagar alam, maka tak diperbolehkan ada kegiatan wisata. Informasinya minggu depan ada tim dari Kementrian datang kemari melakukan evaluasi. Aksi ini juga sebagai bentuk dukungan pada mereka (tim Kementrian) agar lokasi itu dijadikan objek wisata, sebutnya. Sayangnya dibalik potensi wisata Dolok Tinggi Raja terbentur dengan sarana intrastruktur jalan yang kondisinya rusak parah. Jordi menuturkan, jalur transportasi begitu memprihatinkan baik dari arah Tebingtinggi dan Raya (Simalungun) menuju ke Dolok Tinggi Raja. Kita juga berharap pemerintah daerah (pemda) ikut serta membantu perbaikan jalan. Karena keberadaan lokasi itu jika nantinya dijadikan objek wisata akan mengguntungkan pemda, termasuk masyarakat sekitar, paparnya. Salah seorang pengunjung asal Medan, Oki Prima mengaku, baru pertama kali mengunjungi Dolok Tinggi Raja. Menurutnya, lokasi ini memiliki keunikan dan satu - satunya di Sumatera Utara. Sementara itu tokoh masyarakat Kecamatan Silou Kahean, Zulfikar Purba menyambut baik adanya rencana agar Dolok Tinggi Raja diusulkan sebagai lokasi wisata. Menurutnya, ini akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemkab Simalungun dan peningkatan kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar. Ini juga akan mempromosikan daerah Kecamatan Silou Kahean dan kita mendukung rencana dijadikan menjadi lokasi wisata, sebut mantan Pangulu Nagori Dolok ini. Diketahui jarak tempuh ke lokasi baik dari arah Tebingtinggi dan Raya berkisar antara 2 - 2,5 jam. Ini akibat kondisi jalan yang rusak parah, ditambah adanya bahaya longsor menuju Dolok Tinggi Raja. Sesampainya di lokasi, para pengunjung berjalan kaki menuju lokasi selama 5 - 8 menit. Tiba di lokasi akan tampak sebuah kolam belerang berwarna biru. Namun diingatkan bagi para pengujung untuk bersikap sopan dan tak berbicara kasar. Pasalnya lokasi Kawah Biru itu masih dikenal sakral.










Jalan Menuju Cagar Alam Tinggi Raja Simalungun Segera Diperbaiki



Simalungun (SIB)- Kerusakan jalan menuju objek air panas Cagar Alam Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun segera diperbaiki. Kepala Dinas PU Bina Marga Simalungun, Ir Johanes Gurning, Jumat (20/5) mengatakan, sudah dianggarkan Rp 4 miliar untuk perbaikan jalan menuju Tinggi Raja. Anggaran tersebut bersumber dari Dana Alokasi

Khusus (DAK).Menurut dia, perbaikan jalan menuju Tinggi Raja sepanjang 2 Km dan mulai dikerjakan Juni 2016. Selain perbaikan jalan menuju cagar alam, Pemkab Simalungun juga sudah menganggarkan Rp 5,5 miliar untuk perbaikan jalan di Silou Dunia. Sumber anggarannya berasal dari APBD dan juga akan mulai dikerjakan Juni mendatang. Dengan diperbaikinya kerusakan jalan di wilayah tersebut diharapkan arus transportasi semakin lancar. Pemasaran produk pertanian yang menjadi andalan pendapatan masyarakat juga bertambah lancar. (C05/d)